Pernyataan itu disampaikan Sarmuji usai Airlangga bertemu dengan Khofifah dalam acara konsolidasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jatim di Kantor Graha Beringin Golkar, Jawa Timur, Rabu (12/1).
Namun, menurutnya, peluang Airlangga berduet dengan sosok potensial lainnya di Pilpres 2024 mendatang juga masih terbuka.
“Peluang berduet dengan Khofifah ada, peluang dengan yang lainnya masih juga terbuka karena pilpres masih 2024,” kata Sarmuji kepada CNNIndonesia.com, Kamis (13/1).
Sebagai warta Jatim, ia berharap, Airlangga berduet dengan warga Jatim di Pilpres 2024 mendatang. Namun, ia menyatakan, keputusan memilih pasangan untuk tampil di Pilpres 2024 berada di tangan Airlangga.
“Sebagai warga Jatim tentu saya berharap warga Jatim yang diambil sebagai pasangan Airlangga. Tetapi tentu pada akhirnya kita serahkan kepada Ketua Umum untuk menentukan siapa yang paling pas mendampingi beliau,” katanya.
Sebelumnya, Airlangga menghadiri konsolidasi DPD Golkar Jatim di Kantor Graha Beringin Golkar, Jatim. Airlangga berharap, kehadirannya di Surabaya dapat menjadi pelecut semangat bagi seluruh kader untuk memenangkan agenda politik Partai Golkar pada 2024.
Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menyebut konsolidasi di Jatim istimewa karena dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengenakan pakaian serba kuning, khas warna Golkar.
Sebelum Golkar Jatim, DPD Golkar DKI Jakarta juga mengusulkan duet Airlangga dan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Jakarta Basri Baco yang menyebut kemungkinan menduetkan Airlangga dengan Gubernur DKI Jakarta.
Pernyataan itu diungkapkan Basri merespons pihak-pihak yang menyebut kans Anies maju sebagai capres sulit lantaran tak punya kendaraan politik.
“Enggak mesti punya partai, kalau gandeng yang punya partai kan bisa. Kalau ditandemkan Airlangga-Anies kan bisa juga,” kata Baco saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Rabu (5/1).